Secara fungsi, tugas utama aki adalah menampung listrik yang akan digunakan oleh semua komponen elektrikal mobil. Mengingat kian canggih dan kompleksnya komponen elektrikal mobil modern, peran aki sangatlah vital. Paling utama adalah, aki setidaknya harus bisa menggerakkan motor starter untuk menghidupkan mesin mobil.
Tapi bagaimanapun aki memiliki usia pakai. Akan tiba waktunya aki tak lagi berfungsi maksimal dan jalan terbaik adalah menggantinya dengan aki baru. Pertanyaannya, sebagai komponen sangat vital, hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengganti aki lama dengan yang baru?
“Sebenarnya gampang saja, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memilih tempat membeli aki yang terpercaya.
Selain di bengkel resmi, ada banyak toko onderdil yang menjajakan aki. Baik dengan merek dan spesifikasi serupa standar, maupun beragam harga, jenis dan spesifikasi.
Jika tidak paham betul, banyaknya pilihan ini malah bisa membingungkan. Itu sebabnya Dicky menjelaskan di toko yang tepat, mekanik berkewajiban mengarahkan konsumen membeli aki yang sesuai dengan kebutuhan mobil tersebut.
Pastikan untuk mendapat jaminan atau garansi akan vitalitas aki baru tersebut. Jika semua sistem kelistrikan mobil berjalan normal, idealnya aki baru dapat bertahan 1,5-2 tahun pemakaian. Jika kurang dari itu berarti aki tersebut bermasalah.
Jangan lupa cari toko aki yang menyediakan layanan antar-jemput darurat. Ini penting karena kejadian aki soak biasanya tidak pandang waktu dan tempat sehingga bisa terjadi kapan saja di mana saja.
Tambahan lagi, cek tanggal produksi aki baru. Terutama untuk aki maintenance free (MF) dan hybrid, umur idealnya adalah 1,5-2 tahun. Jadi meski baru namun jika sudah 6 bulan di toko, maka aki tersebut akan berkurang umur masa pakainya atau basi. Sedangkan aki konvensional relatif tidak terpengaruh soal aki basi ini karena cairan baru dimasukkan jika aki hendak digunakan/dibeli.
Tapi bagaimanapun aki memiliki usia pakai. Akan tiba waktunya aki tak lagi berfungsi maksimal dan jalan terbaik adalah menggantinya dengan aki baru. Pertanyaannya, sebagai komponen sangat vital, hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengganti aki lama dengan yang baru?
“Sebenarnya gampang saja, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memilih tempat membeli aki yang terpercaya.
Selain di bengkel resmi, ada banyak toko onderdil yang menjajakan aki. Baik dengan merek dan spesifikasi serupa standar, maupun beragam harga, jenis dan spesifikasi.
Jika tidak paham betul, banyaknya pilihan ini malah bisa membingungkan. Itu sebabnya Dicky menjelaskan di toko yang tepat, mekanik berkewajiban mengarahkan konsumen membeli aki yang sesuai dengan kebutuhan mobil tersebut.
Pastikan untuk mendapat jaminan atau garansi akan vitalitas aki baru tersebut. Jika semua sistem kelistrikan mobil berjalan normal, idealnya aki baru dapat bertahan 1,5-2 tahun pemakaian. Jika kurang dari itu berarti aki tersebut bermasalah.
Jangan lupa cari toko aki yang menyediakan layanan antar-jemput darurat. Ini penting karena kejadian aki soak biasanya tidak pandang waktu dan tempat sehingga bisa terjadi kapan saja di mana saja.
Tambahan lagi, cek tanggal produksi aki baru. Terutama untuk aki maintenance free (MF) dan hybrid, umur idealnya adalah 1,5-2 tahun. Jadi meski baru namun jika sudah 6 bulan di toko, maka aki tersebut akan berkurang umur masa pakainya atau basi. Sedangkan aki konvensional relatif tidak terpengaruh soal aki basi ini karena cairan baru dimasukkan jika aki hendak digunakan/dibeli.
![]() | ![]() |
Spesifikasi Harus Sama
Lintas merek tak masalah, yang penting Anda harus memilih spesifikasi yang sama dengan standar pabrik. Caranya dengan melihat deret angka spesifikasi yang tertera di dus dan badan aki.
Misalnya angka 55D26R pada aki. Dua angka pertama dan dua angka kedua menandakan panjang dan lebar aki. Artinya dimensi yang pas diperlukan agar aki baru sesuai dengan dudukan di tempat aki mobil Anda.
Lalu ikuti pula speksifikasi voltase dan kapasitas aki. Namun kapasitas sedikit lebih fleksibel karena Anda bisa mengganti dengan kapasitas yang lebih besar. Biasanya diperlukan jika Anda sudah melakukan up-grade komponen audio, lampu atau komponen lain yang membutuhkan listrik lebih banyak.
Dicky menyarankan agar penggantian aki baru dengan yang kapasitas lebih besar tak lebih dari 15 Ah. “Jika lebih dari itu maka proses pengisian aki tidak sempurna,” ucapnya.
Ragam Jenis Aki
Secara umum ada 3 jenis aki yang popular di pasaran. Konvensional, hybrid dan MF. Konvensional juga sering disebut aki premium/basah, ini merupakan aki biasa yang berisi cairan asam belerang (sulfuric acid).
Dengan sistem yang paling sederhana, aki basah ini menuntut perawatan teratur terutama menjaga ketinggian cairan asam belerang aki. Keuntungannya, harga lebih murah dibanding jenis lain.
Kedua adalah aki hybrid. Mirip dengan aki basah, hanya saja aktivasi aki hybrid tak serepotkan aki basah. Istilahnya aki jenis ini bisa langsung pasang lalu start mesin. Namun aki hybrid tetap menuntut perawatan berkala dengan mengecek ketinggian cairan aki.
Lalu ada aki MF. Aki ini paling memudahkan karena setelah pasang bisa langsung start. Perawatan berkala pun tak seperti aki basah dan hybrid. Hanya saja, harganya lebih mahal dibanding jenis aki yang lain.
Lintas merek tak masalah, yang penting Anda harus memilih spesifikasi yang sama dengan standar pabrik. Caranya dengan melihat deret angka spesifikasi yang tertera di dus dan badan aki.
Misalnya angka 55D26R pada aki. Dua angka pertama dan dua angka kedua menandakan panjang dan lebar aki. Artinya dimensi yang pas diperlukan agar aki baru sesuai dengan dudukan di tempat aki mobil Anda.
Lalu ikuti pula speksifikasi voltase dan kapasitas aki. Namun kapasitas sedikit lebih fleksibel karena Anda bisa mengganti dengan kapasitas yang lebih besar. Biasanya diperlukan jika Anda sudah melakukan up-grade komponen audio, lampu atau komponen lain yang membutuhkan listrik lebih banyak.
Dicky menyarankan agar penggantian aki baru dengan yang kapasitas lebih besar tak lebih dari 15 Ah. “Jika lebih dari itu maka proses pengisian aki tidak sempurna,” ucapnya.
Ragam Jenis Aki
Secara umum ada 3 jenis aki yang popular di pasaran. Konvensional, hybrid dan MF. Konvensional juga sering disebut aki premium/basah, ini merupakan aki biasa yang berisi cairan asam belerang (sulfuric acid).
Dengan sistem yang paling sederhana, aki basah ini menuntut perawatan teratur terutama menjaga ketinggian cairan asam belerang aki. Keuntungannya, harga lebih murah dibanding jenis lain.
Kedua adalah aki hybrid. Mirip dengan aki basah, hanya saja aktivasi aki hybrid tak serepotkan aki basah. Istilahnya aki jenis ini bisa langsung pasang lalu start mesin. Namun aki hybrid tetap menuntut perawatan berkala dengan mengecek ketinggian cairan aki.
Lalu ada aki MF. Aki ini paling memudahkan karena setelah pasang bisa langsung start. Perawatan berkala pun tak seperti aki basah dan hybrid. Hanya saja, harganya lebih mahal dibanding jenis aki yang lain.
![]() | ![]() | |
Dimensi aki juga harus disesuaikan
|
Lubang intip untuk melihat kondisi aki
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar